When in Bali - Luwak Coffee Tasting in Bali Geo


Sudah pernah mencicipi kopi Luwak?

Saya sih, selain Luwak Wh*te Coffee, belum pernah minum Kopi Luwak yang asli keluar dari dubur Luwaknya. Hehe...

Kemarin waktu di Bali, saya dan suami nyempet-nyempetin buat pergi ke Ubud buat (atas rekomendasi teman) nyobain Kopi Luwak di Bali Geo. Perjalanan dari Kuta ke Ubud dengan motor kurang lebih 1.5 jam, tapi nggak ngebosenin sih, karena jalanan di Bali kan nggak kaya Jakarta, jadi ga kerasa lama. 

Dengan Google Maps, kami sampai di Bali Geo yang kebetulan waktu itu lagi sepi. Pas parkir motor, langsung disamperin sama mbak-mbak. Sumpah, saya ga ngeh kalo dia itu guide, jadi sempet mikir kalo si mbak e SKSD.

Nah, sama si mbak e kita diajak menelusuri area perkebunan dulu, untuk mengenal jenis-jenis kopi yang ditanam disana, dan jenis kopi apa yang disukai Luwak. 



Menyusuri jalan setapak yang kadang agak licin dan banyak nyamuk, mata kita akan dimanjakan dengan yang ijo-ijo. Idih! Seger pisan...

Yang ditanam di perkebunan ini, nggak cuma kopi tapi ada vanila, cengkeh, sereh, pala, kayu manis, sampai pepaya, dan semuanya ORGANIK, termasuk luwak-nya. Nah, kenapa harga Kopi Luwak itu mahal?

Bali Geo tidak mengandangkan Luwak! Mereka hanya mengandalkan Luwak liar untuk memproduksi kopinya. Nantinya, kotoran Luwak akan dikumpulkan oleh petani, dibersihkan, lalu dijemur, dengan waktu proses yang panjang.


Kotoran Luwak tidak se-mengerikan seperti yang saya bayangkan. Kirain bulet-bulet item kaya tai kambing gitu, ternyata tai Luwak itu kaya foto ini, bersih. Nah, proses ini adalah proses penjemuran kopi dan aneka rempah-rempah yang digunakan untuk pembuatan kopi.

Kalau musim hujan, maka proses penjemuran akan lebih lama lagi. 

Nah, itu salah dua faktor kenapa harga Kopi Luwak itu mahal. HAHA!


Eh, ada ayam!

Disinilah tempat nge-roast kopi. Azeg...

Proses roasting masih menggunakan cara yang tradisional, setelag itu kopi akan ditumbuk pake lesung, lalu disaring. 

Hmmm... Menarik... 


Setelah mendapatkan edukasi tentang kopi hingga proses pembuatannya, kami disuguhkan 15 gelas kopi dan teh, for FREE, and they are all organic! Semua minuman ini bahan-bahannya ada di kebun, no artificial flavor and color. 

Menikmati kopi dan teh dengan suara alam dan pemandangan ke sawah, rasanya bikin betah. Banget.... 


Nah ini, Kopi Luwak, secangkir cuma 50 ribu. Kalo kata suami sih emang enak dan beda rasanya (tanpa gula).


Saya itu kalo lihat buah sama sayur seger-seger, rasanya pengen banget bawa pulang. Kebetulan kemarin mereka habis panen pepaya yang buat konsumsi sendiri, tapi kayaknya karena ngelihat saya ngiler, saya dikasih 1 buat bawa pulang. Lumayan...

Total pengeluaran kami di Bali Geo: Rp. 50,000, untuk beli Kopi Luwak, dan beberapa puluh ribu untuk tips ke guide. 

Kalau mau kesini, jangan males buka maps ya!

Share:

0 komentar